Sabtu, 24 Oktober 2020

JANGAN JUAL KEBENARAN


Bp. Gembala

Amsal 23:23

Kata "jangan" adalah satu kata yang menyatakan melarang (tidak boleh atau tak usah kita lakukan).

Yang tidak boleh kita lakukan dalam ayat ini adalah menjual kebenaran.

Kata "jual" atau "menjual" artinya ada 3:

a. Memberikan sesuatu kepada orang lain untuk memperoleh uang pembayaran.

b. Menggunakan cara-cara jahat untuk kepentingan pribadi.

c. Mengkhianati.

Jual itu lawannya adalah beli.

Amsal 23:23 mengatakan bahwa kita diperbolehkan membeli kebenaran tapi tidak di perbolehkan menjual kebenaran.

Kenapa sampai datang kebenaran firman Tuhan ini? Karena banyak orang percaya yang menjual kebenaran itu dalam hidup hidup mereka.


Kita akan melihat 3 hal dalam ayat ini.

A. Apakah Kebenaran itu?

Dalam Yohanes 18:38 

Yohanes 18:38 (TB)  Kata Pilatus kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu?"

Dalam bahasa Ibrani "Emen", Yun "Aletheia":

a. Menyatakan apa yang sesuai dengan kenyataan

b. Hal yang otentik yang dapat dipercaya atau yang asli.

c. Dapat diandalkan semata-mata benar.

Siapakah sesungguhnya yang dimaksud kebenaran itu? Yoh.14:6, Yoh.17:17, Yoh.18:37.

Dari 3 ayat ini dapat kita lihat siapa sesungguhnya kebenaran itu. Kebenaran itu tidak lain adalah Yesus sendiri.

Orang yang percaya kepada Yesus sebagai kebenaran, orang itu punya kebenaran dalam hidupnya. Dan Yesus mengehendaki mereka hidup dalam kebenaran.

Kebenaran itu bukan sesuatu yang ada di otak atau pikiran kita tapi Kristus berdiam di dalam hati kita.

1 Petrus 2:24 (TB)  Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Amsal 11:19 (TB)  Siapa berpegang pada kebenaran yang sejati, menuju hidup, tetapi siapa mengejar kejahatan, menuju kematian. 


2. Apakah Membeli Kebenaran Itu?

Kata membeli:

a. Memperoleh sesuatu melalui pembayaran.

b. Memperoleh sesuatu dengan pengorbanan yang berat.

Membeli kebenaran yang dimaksud oleh Amsal adalah pengorbanan untuk mendapatkan kebenaran itu. Jadi bukan seperti membeli barang dimana kita mengeluaran uang untuk mendapatkan barang itu.

Ada 3 contoh untuk membeli kebenaran:

1. Mat.6:33. Orang itu mencari dahulu kerajaan Allah dan kebebarannya.

Cari berarti ada usaha yang kita lakukan.

Matius 6:31-32 (TB)  Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?

32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

2. Mat.3:37. Orang yang membeli kebenaran orang itu akan hidup di dalam kejujuran.

Orang yang hidup dalam kejujuran Amsal 11:3 berkata "Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya"

Kolose 4:1 (TB)  Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga.

3. I Pet. 3:14. Orang itu rela menderita karena kebenaran itu.

1 Petrus 2:20-21 (TB)  Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.


3. Apakah Menjual Kebenaran itu?

Menjual kebenaran:

a. Meremehkan kebenaran

b. Mengkhianati kebenaran

Kitab Amsal ini di tulis oleh raja Salomo. Dan raja Salomo adalah salah satu contoh orang yang jual kebenaran. Saat raja Salomo mulai kuat, ia menjadi raja yang disegani, ia banyak menerina upeti dari raja lain, ia mulai jual kebenaran, ia kawin dengan banyak wanita dari bangsa-bangsa lain. Dampaknya Salomo mulai menyembah patung pahala dari istreri-isterinya tersebut. Janganlah kita menjadi raja Salomo ini.

Contoh berikutnya yang menjual kebenaran adalah Esau, anak sulung Yakub.

Ibrani 12:16-17 (TB)  Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. 

Hak kesulungan itu bicara keselamatan yang kekal. 

Apakah orang percaya bisa menjual kebanaran? Sangat bisa. Caranya? Bisa demi mendapatkan harta kekayaan, pasangan hidup, proyek, jabatan dan kedudukan, kenikmatan hidup seperti Esau dll.

Mengapa orang bisa menjual kebenaran?

1. Karena menganggap murah atau rendah kebenaran itu.

2. Karena menganggap yang sementara lebih berharga dari yang kekal.

2 Korintus 4:18 (TB)  Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

2 Korintus 5:10 (TB)  Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.