Sabtu, 23 Mei 2020

SERUAN UNTUK BERTOBAT

Khotbah Minggu, 17 Mei 2020
Pembicara: Ibu Gembala



Senang sekali ketika saya mengetahui kalau ada jemaat yang selama dalam ibadah online ini tekun, ibadah dg sungguh-sungguh, walaupun ada dirumah tetap berpakaian rapi memuji memuliakan Tuhan, tapi saya tidak tau ada berapa juga jemaat yang masih di tempat tidur, ibadah onlinenya sambil tidur-tiduran, atau sambil ngemil, atau mungkin sepertinya ibadah tapi masih asyik main game, saya tidak tau karena saya tidak melihat. Tapi ada satu hal yg tidak bisa kita sembunyikan di hadapan Tuhan. Hal-hal inilah yang dilihat oleh seseorang yang bernama Zefanya.

Zefanya 1:1-7.
Seseorang yang bernama Zefanya melihat hal ini terjadi pada zamannya. Dalam ayat 1 dikatakan Zefanya ini seorang yang hidup pada zaman Raja Yosia bin Amon, Raja Yehuda memerintah.

Beberapa ahli menduga bahwa Zefanya ini masih memiliki keturunan darah raja, sehingga dia mengenal persis bagaimana kehidupan para intelektual, para politikus yang ada pada saat itu, walaupun kita tidak tau siapa nabi ini sebenarnya. Tapi ada satu hal yang penting kita bisa mengerti melalui berita-berita yang ia sampaikan.

Zefanya hanya menulis 3 pasal. Tetapi disitu kita melihat bagaimana dia menyatakan bahwa Allah sedang murka terhadap orang-orang yang berbuat jahat. Zefanya meneriakkan suatu berita penghakiman bahwa orang-orang yang selalu menyakiti hati Tuhan pasti tidak akan luput dari penghukuman. Berita Zefanya juga adalah berita untuk zaman kita. Zefanya mengajak kita semua untuk bertobat atau kita berhadapan dengan murka Allah yang membinasakan itu. Sifat dari nubuatan nabi khususnya tentang penghakiman, Zefanya menulisnya sebagai hari Tuhan. Biasanya, apa yang diserukan oleh para nabi selalu memiliki arti bahwa penghakiman itu akan terjadi pada zaman itu juga. Tapi itu juga bisa berarti bahwa penghakiman itu akan segera terjadi beberapa waktu kemudian, dan ini juga bisa berbicara tentang penghakiman secara universal pada saat kedatangan Yesus yang kedua kali. Apa yang disampaikan nabi Zefanya sungguh-sungguh terjadi.

Hari Tuhan yang berbicara tentang penghakiman Tuhan. Di dalam ayat 14 berkata  hari itu akan datang, hari itu akan menjadi hari yang sangat pahit ketika penghakiman Tuhan, penghukuman Tuhan datang, pahlawan akan menangis.

Kurang lebih 20 tahun semenjak akhir pemerintahan raja Yosia, Yehuda benar-benar mengalami kehancuran di bawah raja Babilon pada tahun 587 SM. Hari yang sangat menakutkan, hari yang sangat mengerikan dialami oleh bangsa Yehuda, karena mereka tidak mau bertobat dari kejahatan mereka, sehingga penghukuman dan penghakiman Allah itu datang dalam hidup mereka. Pagi ini kita diingatkan bahwa perkataan Tuhan pasti akan terjadi.

Beberapa dosa dari bangsa Yehuda:

1. Zefanya 1:5-6. Dosa dalam hal Ibadah, dalam hal penyembahan.
Orang-orang Yehuda telah melanggar hukum Tuhan yang pertama, yaitu "jangan ada Allah lain dihadapanKu".

Ada dua golongan yang melanggar hukum Allah ini:
a. Orang-orang yang memang menyembah kepada berhala.
Bangsa-bangsa di sekitar Yehuda adalah bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Mereka menyembah kepada berhala-berhala, kepada banyak dewa-dewa.

b. Orang-orang yang berdoa kepada Allah Israel tapi juga kepada dewa Milkom.
Inilah yang dilakukan oleh orang-orang Yehuda. Mereka percaya kepada Allah Israel tapi mereka juga berdoa dan menyembah kepada dewa Milkom. Dewa Milkom ini adalah nama lain dari dewa Molokh, sesembahan dari bangsa Amon. Penyembahan kepada dewa Milkom ini, satu penyembahan riual yang sangat mengerikan, karena pada saat mereka melakukan penyembahan kepada dewa Milkom, mereka akan membawa bayi-bayi mereka untuk di korbankan kepada dewa Milkom ini. Mereka percaya bahwa ketika mereka mengorbankan bayi anak pertama mereka, dewa Molokh akan menjamin kesejahteraan materi di keluarga dan masa depan anak-anak mereka.

Jadi Bangsa Yehuda itu, bukan saja hanya menyembah kepada bangsa Israel tetapi mereka juga menyembah kepada patung dewa Milkom.

Kedua golongan ini sangat menyakitkan hati Tuhan. Tapi yang lebih menyakitkan adalah hal ini terjadi dalam hidup umat Tuhan, bangsa Yehuda. Mereka percaya kepada Allah, mereka beribadah kepada Allah, tapi di sisi lain mereka juga beribadah kepada ilah lain, yaitu dewa Milkom. Dan ini sangat menyakitkan hati Tuhan.

Kalau kita lihat dalam kehidupan berumah tangga, ketika orang itu mengambil keputusan untuk saling mencintai, menikah, mengucapkan janji dihadapan Tuhan, setia sampai mati, sampai maut memisahkan. Tapi, seringkali kita melihat ada banyak pasangan-pasangan yang pada akhirnya selingkuh, berpaling dari pasangannya dan memberi cintanya kepada orang lain. Bukankah ini hal sangat menyakitkan bagi pasangan yang cintanya dikhianati oleh pasangannya sendiri!

Pandangan manusia yang jahat sekalipun tidak bisa terima hal ini. Apa lagi Tuhan ketika melihat kita menyembah Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat, tetapi pada saat yang bersamaan kita menyembah kepada ilah2 lain dalam hati kita. Mungkin tidak berbentuk patung dewa Milkom yang terbuat dari tembaga berbentuk manusia dengan kepala banteng. Tapi ada banyak ilah-ilah lain yang bisa ada dalam hati kita. Beberapa waktu yang lalu saya pernah sampaikan 3 berhala terfavorit di akhir zaman: Sex, Mamon dan Diri Sendiri (Egoisme). Ketika hal ini ada dalam hidup kita, maka kita sedang mengorbankan anak-anak kita tanpa kita sadari. Ketika kita memalingkan hidup kita kepada Tuhan, mengungkan hawa nafsu, mencari kepuasan di luar Tuhan, maka kita mengorbankan keluarga kita, anak2 kita. Termasuk saat kita mencari harta dunia ini lebih daripada Tuhan, kita menghabiskan waktu diluar bekerja terus mencari apa yang kita mau dapatkan, kita juga mengorbankan anak2 kita dan keluarga kita. Artinya, kita juga sama dengan Yehuda, kita ibadah kepada Tuhan tapi di dalam hati kita ada ilah-ilah lain selain Tuhan Yesus.

Karena itu Zefanya menyerukan untuk berdiam diri dihadapan Tuhan, memeriksa hidup kita, memeriksa hidup kita dan melihat apa yang ada dalam hati kita sesungguhnya, apakah kita sungguh2 menyembah Dia dengan seluruh kehidupan kita atau ada ilah lain dalam hidup kita.

Hal ini Zefanya saksikan di tengah2 raja Yosia melakukan pembaharuan dan menghapus segala penyembahan berhala. Raja Yosia mulai mendirikan bait-bait Allah, dan umat Yehuda diharuskan untuk beribadah di bait Allah. Tetapi di satu sisi mereka juga datang menyembah kepada Baal.

2. Zefanya 1:8-10. Dosa para politikus, orang-orang yang duduk di pemerintahan.
Dosa para politikus, para pejabat yang duduk di dalam pemerintahan saat itu adalah menggunakan kekuasaan secara semena-mena untuk kepentingan mereka sendiri, melakukan penipuan, korupsi, dll. Ini juga yang sedang terjadi hari2 ini.

3. Zefanya 1:11-13. Dosa para Pelaku ekonomi atau perdagangan.
Para pedagang2 di kota Yerusalem yang adalah pusat perekonomian saat itu dipenuhi dengan kecurangan, mereka sudah tidak peduli dengan mutu dari barang-barang dagangan. Yang terpenting bagaimana bisa mendapat keuntungan sebanyak-banyaknya. Mereka melakukan dosa penipuan dan penindasan terhadap orang miskin.

Bukankah hari2 ini dosa ini tetap ada dalam kehidupan masyarakat kita. Bahkan ditengan2 keadaan yang sulit sekarang pun dimanfaatkan oleh orang2 yang melakukan kejahatan. Bantuan2 sosial untuk orang miskin diselewengkan. Orang2 mencari keuntungan sebesar2nya. Dari situasi seperti ini mereka membuat masker, APD yang sangat dibutuhkan ditengah masa pandemi covid-19 dengan memberikan harga yang melambung tinggi. Ini yang terjadi sekarang ini.

Ada cerita menarik dari salah seorang pengusaha yang membagi-bagikan sembako plus lembaran uang 100 ribu sebanyak 15 lembar dalam paket sembako itu untuk di bagikan kepada rakyat miskin, yang tentu saja para penerima sembako itu kaget dan senang ketika didalamnya mereka lihat ada uang sebesar 1,5 juta sampai2 saking senangnya ada yang menangis sambil sujud syukur karena tidak menyangka mereka dapat sembako plus uang tersebut. Yang menarik adalah ketika pengusaha ini di wawancara dan ditanya, lalu pengusaha ini berkata kami pengusaha masih punya tabungan. Walaupun satu, dua tahun keadaan masih seperti ini dan tidak bisa bekerja, kami masih bisa bertahan karena kami mempunyai tabungan. Artinya pengusaha2 itu sebenarnya adalah orang2 yang kaya, memiliki harta. Tapi kemudian saya berbicara dengan seseorang dan orang itu bercerita bahwa bulan yang kedua gaji dipotong, kemudian THR diberikan hanya separoh. Dia berkata kenapa banyak kali pengusaha, bos-bos yang setahu dia itu memiliki uang yang cukup banyak bahkan dia sendiri dapat membuktikan bahwa seluruh tagihan perusahaan tidak macet tapi lancar. Dia katakan, kenapa karyawan yang jadi korban di masa covid-19 ini? Karyawan yang sudah bekerja mati-matian buat bos perusahaan, gajinya dipotong, THR hanya setengah. Padahal pengusaha yang baik hati tadi itu katakan kami mempunyai tabungan dan tidak masalah kalau keadaan seperti ini, kami masih bisa hidup dan bertahan sampai mereka membagi2kan kelebihan mereka untuk menolong sesama yang membuhkan. Ternyata masih ada juga para pelaku ekonomi yang memiliki perusahaan yang menindas atau mengorbankan karyawan mereka dengan memotong gaji atau THR walaupun sebenarnya mereka dapat memberikannya secara penuh dengan tabungan mereka dan apa yang mereka miliki, tapu mereka tidak melakukan hal itu. Ini sangat menyedikahkan sekali.

Tapi firman Allah katakan, mereka yang melakukan dosa tidak akan pernah lolos dari penghakiman Tuhan. Hari Tuhan itu akan datang dalam hidup mereka. Ini bisa terjadi pada tahun2 hidup kita bila kita tetap tidak mau bertobat. Sehingga ketika hari Tuhan datang, akan menjadi hari yang sangat mengerikan kita alami pada saat itu. Hari Tuhan itu bisa juga terjadi malam ini kalau kematian datang dalam hidup kita, dan kalau kita masih hidup dalam dosa.

Itu sebabnya, Zefanya 2:1-3 menuliskan bagaimana Allah menjadi sangat murka melihat dosa yang dilakukan oleh umat Tuhan. Karena itu Zefanya berseru supaya kita bertobat supaya kita mencari Tuhan, meninggalkan dosa-dosa kita, supaya kita sadar bahwa dosa selalu membawa penghakiman Tuhan, hukuman Tuhan. Cepat atau lambat dosa itu akan membuahkan maut dalam hidup kita.

Ada dua contoh yang saya ingin munculkan. Pertama seorang yang bernama Voltaire seorang filsuf yang sangat terkenal tapi dia seorang Atheis. Pada waktu dia berada di ambang kematian, ia mengatakan satu kalimat yang sangat menyedihkan, "aku telah dibuang oleh Allah dan manusia". Orang yang selama ini hidupnya dengan segala kepandaiannya, dia berusaha sekeras mungkin melawan Tuhan, tapi akhirnya dia mati penuh dengan kekalahan. Voltaire memohon kepada dokter yang menanganinya, "jika engkau sanggup memberikan kehidupan kepadaku selama 6 bulan saja, maka setengah dari harta yang kumiliki akan kuberikan kepadamu". Tapi dokter itu mengatakan, "maaf aku tidak dapat menyelamatkan jiwamu". Akhirnya Voltaire berkata, "aku harus mati dan pergi ke neraka".

Zefanya berkata dalam ayat 18, "mereka tidak dapat diselamatkan oleh perak atau emas mereka pada hari kegemasan Tuhan....."

Jd, emas, perak dan kepandaianmu selama ini  tidak akan bisa menyelamatkan kita. Kecuali kuta datang kepada Tuhan, bertobat dan meninggalkan dosa2 kita.

Contoh yang kedua adalah seoramg wanita yang bernama Karla Tucker, terpidana mati di Texas akibat kasus dua pembunuhan yang dia lakukan. Tahun 1958, dia harus menjalani vonis hukuman mati setelah menjalani 14 tahun dipenjara. Tapi ketika menjalani kehidupan di penjara, dia bertobat. Dia datang kepada Yesus Tuhan, menyerahkan hidupnya dan dia meninggalkan kejahatan2nya. Pada saat vonis hukuman mati dilaksanakan, waktu suntikan mematikan dimasukkan kedalam tubuhnya ia mengambil waktu dan meminta untuk bertemu dengan keluarga korban dan dia memohon ampun dan kemudian dia mendoakan. Lalu dengan sukacita dia mengatakan kpd keluarganya yang menyaksikan dan menemani dia saat itu, dia katakan "saya akan berhadapan dengan Kristus muka dengan muka dan sampai jumpa nanti di surga dan saya akan menunggu kamu."

Kita melihat, bagaimana mungkin seorang bekas kriminal yang terlibat dalam kasus pembunuhan yang sadis, bisa berani dengan bersuka cita hadapi kematiannya. Kematian bukan lagi menjadi hal yang menakutkan bagi dia. Ketika dia sudah menaggalkan dosa2nya, ketika dia sudah menyerahkan hidupnya kepada Yesus penebusnya yang mampu mengampuni dosa-dosanya, yang mampu menyelamatkan hidupnya, dia menghadapi kematian dengan penuh kesukaan. Karena maut itu sudah dikalahkan oleh Yesus sang juru selamat penebus hidupnya.

Selama masa PSBB ini, hampir dua bulan, ada banyak waktu kita dirumah untuk berdoa dan baca firman. Ketika saya terus melakukan hal ini, saya melihat begiu banyak hal2 yang menyakitkan Tuhan yang pernah saya lakukan. Rasa2nya setiap hari terang firman Tuhan itu selalu menerangi setiap bagian hati saya ketika saya duduk di hadapan Tuhan. Ada hal2 yang Tuhan ungkapkan yang sebenarnya Tuhan tidak suka hal itu ada di hati hati dan pikiran saya. Maukah kita mendengarkan seruan pertobatan yang dilakukan oleh Zefanya yang juga sedang terjadi di hari2 ini. Maukah kita berdiam diri dan terus memeriksa hati kita, kita terus hidup di dalam pertobatan setiap hari, kita mau terus diterangi oleh kebenaran itu sehingga kebenaran itu memperlihatkan semua apa yang ada dalam hati kita dan pikiran kita. Ketika kita setiap hari melakukan itu, menyenangkan hati Tuhan dan menjadikan Dia sungguh sebagai Tuhan dalam hidup kita yang sungguh2 kita kasihi dan tidak ada yang lain.

Saya mengajak semua kita ketika kita mendengar firman Tuhan yang membawa kita berdiam diri untuk  bertobat, mari kita memgambil langkah seperti Karla Tucker, walaupun ia seorang yang sangat jahat melakukan pembunuhan secara sadis, tetapi ketika terang Tuhan menerangi hati hatinya, dia menyerahkan hidupnya, membawa dosa-dosanya kepada Tuhan dan meninggalkan dosa itu.

Tuhan Yesus Memberkati.