Khotbah Ibadah Raya Minggu, 12 Juli 2020
Pembicara: Pdt. Tuti H. Karundeng.
Selama pandemi covid 19 ini kita banyak dapat pelajaran: kita semua serba bersih, hampir setiap saat cuci tangan, menggunakan masker, dll. Jadi pandemi ini mengajar kita untuk bersih-bersih secara lahiriah.
Tapi ada hal yang lebih penting dari itu yaitu kebersihan hidup kita dibagian dalam. Kita harus sadar bahwa hari-hari ini juga Tuhan sedang melakukan pembersihan dalam gereja Tuhan.
Lukas 12:1-2
Yesus bersama dengan orang banyak. Tapi hal yang menarik, Yesus fokus mengajar hanya kepada murid-murid. Yang mau bertumbuh yang mau melakukan firman Tuhan.
Yesus katakan kpd murid-muridNya, supaya waspada terhadap ragi kemunafikan orang Farisi. Mereka pandai menyimpan/menyembunyikan kebusukan di hati mereka dan menampilkan hal-hal yang baik untuk dipuji dan dilihat orang.
Beberapa kemunafikan orang Farisi:
Matius 6:1-5.
Disini Yesus membicarakan kemunafikan orang Farisi. Kemunafikan mereka antara lain cara mereka bersedekah, berdoa, berpuasa. Supaya orang menilai mereka orang yang baik dan berohani, tapi sebetulnya dalam hidup mereka tersimpan kebusukan.
Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan di ketahui.
Di akhir zaman ini kita jangan sampai terjebak dalam satu jebakan "kelihatannya", atau "sepertinya". Hari-hari ini orang menampilkan hal-hal di media sosial yang sepertinya kelihatan mesra, tapi sebenarnya tidak demikian. Ternyata di rumah mereka berantem terus. Ada lagi yang menampilkan dirinya gaya, perlente, modis, seperti artis, tapi ternyata "kelihatannya". Kelihatannya orang kaya, ganti-ganti terus pakainnya, tas, jam tangan, tapi ternyata semua kreditan. Apa lagi? Soal kecantikan. Semua orang tampak cantik di sosial media. Wajahnya di robah sedemikian rupa. Tapi begitu ketemu dengan yang aslinya ternyata tidak secantik yang terlihat di foto itu. Jadi, hari-hari ini jangan sampai kita terjebak dengan "kelihatan". Kita mau menampilkan hal-hal lahiriah yang sepertinya baik tapi ternyata tidak. Seperti itulah yang dilakukan oleh orang Farisi, makanya mereka di tegur keras oleh orang Farisi.
Hari-hari ini Tuhan mau bukakan segala yang tersembunyi itu. Apa yang kita tutupi dan sembunyukan itulah yang akan menentukan akhir hidup kita.
Amsal 28:13-14.
Orang yang suka menyembunyikan/menutup-nutupi pelanggarannya, menyimpan sesuatu di dalam hatinya dengan rapat-rapat, lalu mulai menampilkan kehidupan yang sepertinya tidak ada apa-apanya, biasa-biasa saja, seperti tidak ada masalah.
Orang yang menyembunyikan sesuatu, biasanya mereka menutupinya dengan kebohongan. Mereka akan terus berbohong, setiap hari berbohong untuk dapat menutupi pelanggarannya atau sesuatu yang ia tidak ingin di ketahui oleh banyak orang. Suami berbohong kepada istri, istri berbohong kepada suaminya, orang tua kepada anak, anak kepada orang tua karena ada sesuatu yang di sembunyikan.
Jika terus berbohong seperti ini maka itu menjadi hal yang biasa yang pada akhirnya membuat hati nuraninya menjadi tumpul karna dia berjalan dengan kebenaran dirinya sendiri.
Hari-hari ini ada pernikahan abal-abal. Nikah di gereja, tapi beberapa bulan kemudian setelah menikah, suami tidak menyentuh isterinya. Tapi kalau lihat suaminya dengan teman laki-lakinya mesra sekali, ternyata suaminya Gay. Istri juga ada. Menikah baik-baik. Tapi dalam hubungan suami istri, dingin dengan suaminya. Ternyata pernah kepergok, istrinya ciuman dengan sesama wanita. Apa yang terjadi? Akhirnya bercerai. Kenapa? Karena sebelumnya hal ini terus di sembunyikan. Dan ini akan berujung hidup dalam kecemaran dan malapetaka.
Makanya kalau ada orang meninggal, tidak semua orang meninggal dalam rest ini peace, karena ada pelanggaran-pelanggaran atau ganjalan-ganjalan yang tidak pernah dibereskan selama hidup.
Kembali ke Amsal 28:13 (TB) Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.
Apa yang kita sembunyikan/tutupi itulah yang akan menentukan akhir hidup kita (Amsal 28:13-14)
Ada dua contoh
1. Yos 6:18-19, 7:21. Akhan menyembunyikan barang-barang yang dikhususkab oleh Tuhan. Akhir hidupnya celaka dan binasa dengan seluruh keluarganya.
2. Yosua 2:4,9; 7:25. Rahab seorang pelacur di selamatkan karena ia menyembunyikan 2 orang yang diutus Yosua untuk mengintai kota Yerikho.
Akhir hidupnya, Rahab dan seisi rumah dan keluarganya di selamatkan.
Iman kepada Allah Israel yang membuat dia selamat, dia menyimpan kebenaran, Allah Israel di dalam hatinya.
Allah tidak suka dengan kemunafikan. Allah pasti akan bukakan. Biarkan Tuhan membersihkan hati kita. Sampah-sampah itu kalau di bersihkan maka akan ada pemulihan, agar kita layak berjumpa dengan Dia. Walau kadang kala menyakitkan.