Sabtu, 25 Juli 2020

BERAKAR, BERTUMBUH, BERBUAH


Pembicara: Pdt. Samuel M. Karundeng

Kolose 2:7
Kalau kita mendengar kata Berakar, Bertumbuh dan Berbuah, ini menggambarkan dunia tumbuh-tumbuhan. Dunia tumbuh-tumbuhan pasti mengalami proses ini.

Berakar: mendalam benar.
Bertumbuh: hidup, berkembang, bertambah besar.
Bebuah: menghasilkan buah

Tiga tahap ini, harus kita lalui sebagai orang percaya.

Orang percaya yang berakar berarti dia memiliki dasar yang kuat dalam hidupnya. Setelah itu dia harus bertumbuh. Bertumbuh berarti membangun hidup rohaninya. Kemudian ia berbuah. Berbuah artinya dia menghasilkan buah.

Kalau orang percaya memiliki 3 hal ini, orang percaya itu pasti orang yang siap menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali.

1. Berakar.
Dari kata dasar akar, sesuatu yang membuat pohon tidak goyah, tidak akan keluar dari tanah. Membuat pohon dapat beridiri dengan tegak, walaupun ada angin besar menerpanya ia tidak akan tumbang, tidak akan roboh karna akar itu menunjang dia. Akar juga membuat pohon bertumbuh, berbuah, karna akar itulah yang menghisap sari-sari dalam tanah.

Apa yang dapat membuat hidup orang percaya berakar? Ada 3 hal:

a. Firman Tuhan.
Firman Tuhan yang mana yang harus kita milik?

Lukas 6:47-48.
Firman Tuhan yang kita dapatkan dan kita lakukan waktu kita datang kepada Tuhan.

b. Iman.
Iman yang mana?

Yudas 20.
Iman yang paling suci.
Iman yang paling suci itu adalah iman yang benar, iman yang disertai dengan hidup dalam kesucian.

c. Roh Kudus. Yoh.14:16.

2. Bertumbuh (hidup, berkembang, bertambah besar.)

Artinya tidak anak-anak lagi tapi bertumbuh menjadi dewasa.

Bertumbuh dalam hal apa?
2 Pet.3:18. Bertumbuh dalam dua hal:
- Bertumbuh dalam kasih karunia
- Bertumbuh dalam Pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus.

Apakah bertumbuh dalam kasih karunia itu?
a Kita meresponi mensyukuri kasih karunia itu. Kata lainnya berterima kasih atas karunia yang Tuhan berikan kepada kita.

Kasih Karunia apa?
Ef.2:8-9 Kasih karunia keselamatan.

b. Dia pelihara kasih karunia itu.
Caranya: Fil.2:12, kita kerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar. Salah satunya tidak akan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita. Orang itu pasti rajin beribadah kepada Tuhan. Bukan saja di hari Minggu, tapi juga di hari-hari lain.

c. Kita melakukan hal-hal yang benar.
Roma 6:1-2. Kalau bekerja, bekerjalah dengan benar. Kalau berbisnis, berbisnislah dengan benar. Kalau melayani, melayanilah dengan benar.

Apakah bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus? Meningkatnya kualitasnya hidup kekristenan kita, bukan biasa-biasa saja, apa lagi merosot.

Hosea 6:3a. Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan

Yohanes 17:3. Waktu kita bertumbuh mengenal Yesus kita, ayat katakan "inilah hidup yang kekal itu".

3. Berbuah (Menghasilkan buah atau ada buahnya.)

Kenapa harus menghasilkan buah?
Yohanes 15:8.
- Supaya Bapa kita di permuliakan.
- Membuktikan bahwa kita murid-murid Yesus.

Bagaimana supaya kita berbuah?
Yoh.15:4, kita harus tinggal di dalam Yesus (melekat, menyatu dengan Yesus).

Sabtu, 18 Juli 2020

PAKAIAN PUTIH

Minggu, 19 Juli 2020

Wahyu 3:4
Sardis adalah sebuah kota. Kalau kita melihat Wahyu pasal 2 dan pasal 3 di sana ditulis tentang 7 (tujuh) sidang jemaat Tuhan, yaitu Jemaat Efesus, Jemaat Smirna, Jemat Pergamus, Jemaat Tiatira, Jemaat Sardis, Jemaat Filadelfia, Jemaat Laodikia. Tujuh sidang jemaat ini menggambarkan gereja Tuhan dari masa ke masa sampai masa gereja Tuhan di Akhir Zaman. Salah satu jemaat yang ditulis di sana adalah Jemaat yang ke lima atau Jemaat Sardis.

Jemaat Sardis adalah jemaat yang di katakan hidup tapi sebenarnya mati.

Hidup dan mati itu sangat berlawanan. Kalau Hidup itu ya hidup kalau mati ya mati.

Hidup itu artinya: masih ada, masih bergerak, bernyawa, beraktifitas. Sedangkan Mati itu artinya tidak ada, tidak bergerak, tidak bernyawa, tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Siapa yang mengatakan jemaat Sardis ini adalah jemaat yang hidup? Adalah orang-orang pada saat itu. Sedangkan yang mengatakan jemaat Sardis mati adalah Tuhan.

Mereka dikatakan hidup karena mereka masih beraktifitas, bergerak, terlibat dalam pelayanan, rajin beribadah tapi Tuhan melihat jemaat ini jemaat yang mati.

Mengapa pernyataan Tuhan tentang Jemaat Sardis ini berbeda?
Jawabannya: I Sam 16:7; Lukas 16:15
Karena manusia melihat yang di luarnya, tapi Tuhan melihat hati bagian dalam.

Seringkali kehidupan Kekristenan kita seperti jemaat Sardis ini. Diluar kita tunjukin kepada orang bahwa sepertinya kita melayani, kita rajin ibadah, padahal dihadapan Tuhan kita mati.

Dari sekian banyak orang di jemaat Sardis ini, hanya sebagian kecil saja yang tidak mencemarkan pakaiannya. Ay. 4.

Apa yang Tuhan katakan tentang jemaat Sardis yang tidak mencemarkan pakaiannya ini? Mereka akan berjalan bersama Tuhan dengan pakaian putih.

Apakah sebenarnya pakaian itu?
Pakaian adalah lambang karakter, lambang perilaku, lambang sikap hidup kita.

Pakaian putih ini adalah:
1. Pakaian Kebenaran.
2. Pakaian Kesucian
3. Pakaian Kemenangan

Untuk kita dapat memiliki pakaian putih ini, syaratnya adalah kita tidak boleh mencemarkan pakaian kita.

Dengan apa mereka mencemarkan Pakaian mereka? Jawabannya Ay.1-2, yaitu dengan melakukan pekerjaan yang mati.

Pekerjaan yang mati adalah Pekerjaan yang tidak sempurna (tidak lengkap) di hadapan Tuhan.

Apa pekerjaan yang mati?
Pekerjaan yang mati adalah satu pekerjaan yang dilakukan dengan setengah hati, tidak sungguh-sungguh, hanya mencari perkenanan manusia dan bukan perkenanan Tuhan.

Ex: Para pelayan Tuhan yang suka datang terlambat.

Kolose 3:23 (TB)  Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Inilah ayat yang dilakukan oleh orang-orang yang hidup di hadapan Tuhan.

Wahyu 3:1-3, firman Allah berkata bahwa kalau ada orang yang melakukan pekerjaan mati seperti ini, bertobatlah!

Mengapa harus menggunakan pakaian putih:
1. Ay.4. Karena ini pakaian yang layak di hadapan Tuhan.
Orang yang berjalan bersama Yesus, orang itu harus mengenakan pakaian putih bersama dengan Aku.

2. Wahyu 19:7-8. Supaya kita dapat masuk dalam pesta perkawinan Anak Domba Allah.
Paulus berkata: kita telah di pertunangkan dengan Kristus. Itu artinya bahwa dengan kita telah di pertunangkan dengan Kristus suatu kita akan masuk dalam pesta perkawinan.

3. Wahyu 3:5. Supaya namanya tidak dihapus dalam kitab kehidupan.

Kitab kehidupan adalah kitab yang berisi daftar nama-nama orang yang diselamatkan. Nama-nama ini bisa terhapus kalau orang tidak hidup dalam kebenaran. Agar nama kita tercatat atau terdaftar dalam buku kehidupan ini, kita harus memakai pakaian putih.

Bagaimana kehidupan orang-orang yang namanya terdaftar dalam buku kehidupan tersebut?

1. Daniel 12:1. Akan luput dari kesesakan besar yang akan terjadi, yaitu suatu kesesakan yang belum pernah terjadi dan tidak akan terjadi lagi.

Apa kesesakan besar itu?
Mat.24:21-22, adalah satu aniaya yang belum pernah terjadi dan tidak akan terjadi lagi. Masa kesesakan besar ini akan terjadi pada masa pemerintahan Anti Kristus.

2. Wahyu 20:15. Tidak dilemparkan ke dalam lautan api yang menyala-nyala atau api neraka.

3. Lukas 10:20. Bersukacita.
Bersukacita itu sama artinya dengan bergembira, hatinya senang.

Mari, siapkan dirimu menyambut kedatang Yesus yang kedua kali, jangan cemarkan pakaianmu, dan tetap sungguh-sungguh kepada Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.






Sabtu, 11 Juli 2020

RAGI KEMUNAFIKAN ORANG FARISI

Khotbah Ibadah Raya Minggu, 12 Juli 2020
Pembicara: Pdt. Tuti H. Karundeng.

Selama pandemi covid 19 ini kita banyak dapat pelajaran: kita semua serba bersih, hampir setiap saat cuci tangan, menggunakan masker, dll. Jadi pandemi ini mengajar kita untuk bersih-bersih secara lahiriah.

Tapi ada hal yang lebih penting dari itu yaitu kebersihan hidup kita dibagian dalam. Kita harus sadar bahwa hari-hari ini juga Tuhan sedang melakukan pembersihan dalam gereja Tuhan.

Lukas 12:1-2
Yesus bersama dengan orang banyak. Tapi hal yang menarik, Yesus fokus mengajar hanya kepada murid-murid. Yang mau bertumbuh yang mau melakukan firman Tuhan.

Yesus katakan kpd murid-muridNya, supaya waspada terhadap ragi kemunafikan orang Farisi. Mereka pandai menyimpan/menyembunyikan kebusukan di hati mereka dan menampilkan hal-hal yang baik untuk dipuji dan dilihat orang.

Beberapa kemunafikan orang Farisi:
Matius 6:1-5.

Disini Yesus membicarakan kemunafikan orang Farisi. Kemunafikan mereka antara lain cara mereka bersedekah, berdoa, berpuasa. Supaya orang menilai mereka orang yang baik dan berohani, tapi sebetulnya dalam hidup mereka tersimpan kebusukan.

Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan di ketahui.

Di akhir zaman ini kita jangan sampai terjebak dalam satu jebakan "kelihatannya", atau "sepertinya". Hari-hari ini orang menampilkan hal-hal di media sosial yang sepertinya kelihatan mesra, tapi sebenarnya tidak demikian. Ternyata di rumah mereka berantem terus. Ada lagi yang menampilkan dirinya gaya, perlente, modis, seperti artis, tapi ternyata "kelihatannya". Kelihatannya orang kaya, ganti-ganti terus pakainnya, tas, jam tangan, tapi ternyata semua kreditan. Apa lagi? Soal kecantikan. Semua orang tampak cantik di sosial media. Wajahnya di robah sedemikian rupa. Tapi begitu ketemu dengan yang aslinya ternyata tidak secantik yang terlihat di foto itu. Jadi, hari-hari ini jangan sampai kita terjebak dengan "kelihatan". Kita mau menampilkan hal-hal lahiriah yang sepertinya baik tapi ternyata tidak. Seperti itulah yang dilakukan oleh orang Farisi, makanya mereka di tegur keras oleh orang Farisi.

Hari-hari ini Tuhan mau bukakan segala yang tersembunyi itu. Apa yang kita tutupi dan sembunyukan itulah yang akan menentukan akhir hidup kita.

Amsal 28:13-14.
Orang yang suka menyembunyikan/menutup-nutupi pelanggarannya, menyimpan sesuatu di dalam hatinya dengan rapat-rapat, lalu mulai menampilkan kehidupan yang sepertinya tidak ada apa-apanya, biasa-biasa saja, seperti tidak ada masalah.

Orang yang menyembunyikan sesuatu, biasanya mereka menutupinya dengan kebohongan. Mereka akan terus berbohong, setiap hari berbohong untuk dapat menutupi pelanggarannya atau sesuatu yang ia tidak ingin di ketahui oleh banyak orang. Suami berbohong kepada istri, istri berbohong kepada suaminya, orang tua kepada anak, anak kepada orang tua karena ada sesuatu yang di sembunyikan.

Jika terus  berbohong seperti ini maka itu menjadi hal yang biasa yang pada akhirnya membuat hati nuraninya menjadi tumpul karna dia berjalan dengan kebenaran dirinya sendiri.

Hari-hari ini ada pernikahan abal-abal. Nikah di gereja, tapi beberapa bulan kemudian setelah menikah, suami tidak menyentuh isterinya. Tapi kalau lihat suaminya dengan teman laki-lakinya mesra sekali, ternyata suaminya Gay. Istri juga ada. Menikah baik-baik. Tapi dalam hubungan suami istri, dingin dengan suaminya. Ternyata pernah kepergok, istrinya ciuman dengan sesama wanita. Apa yang terjadi? Akhirnya bercerai. Kenapa? Karena sebelumnya hal ini terus di sembunyikan. Dan ini akan berujung hidup dalam kecemaran dan malapetaka.

Makanya kalau ada orang meninggal, tidak semua orang meninggal dalam rest ini peace, karena ada pelanggaran-pelanggaran atau ganjalan-ganjalan yang tidak pernah dibereskan selama hidup.

Kembali ke Amsal 28:13 (TB)  Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.

Apa yang kita sembunyikan/tutupi itulah yang akan menentukan akhir hidup kita (Amsal 28:13-14)

Ada dua contoh
1. Yos 6:18-19, 7:21. Akhan menyembunyikan barang-barang yang dikhususkab oleh Tuhan. Akhir hidupnya celaka dan binasa dengan seluruh keluarganya.

2. Yosua 2:4,9; 7:25. Rahab seorang pelacur di selamatkan karena ia menyembunyikan 2 orang yang diutus Yosua untuk mengintai kota Yerikho.

Akhir hidupnya, Rahab dan seisi rumah dan keluarganya di selamatkan.

Iman kepada Allah Israel yang membuat dia selamat, dia menyimpan kebenaran, Allah Israel di dalam hatinya.

Allah tidak suka dengan kemunafikan. Allah pasti akan bukakan. Biarkan Tuhan membersihkan hati kita. Sampah-sampah itu kalau di bersihkan maka akan ada pemulihan, agar kita layak berjumpa dengan Dia. Walau kadang kala menyakitkan.






Sabtu, 04 Juli 2020

MURTAD

Ibadah Raya Minggu, 05 Juli 2020
Pembicara: Pdt. Samuel M. Karundeng

Mat.24:10, Lukas 18:8
Di akhir zaman banyak orang akan murtad. Karena mereka murtad maka Mereka saling membenci dan saling menyerahkan.
Lalu dalam Luk. 18:8, jika anak manusia datang, adakah Ia mendapat Iman di bumi? Itu sebuah pertanyaan.

Kenapa itu sebuah pertanyaan? Karena saat Yesus datang di AZ ada banyak orang tidak mampu mempertahankan imannya dan kareba itu mereka murtad.

Apa itu murtad?
TL: menaruh syak (kurang percaya)
T.lain: tersandung, goyah imannya

KBBI: Sikap mengganti atau meninggalkan suatu agama dan beralih kepada agama yang lain.

Murtad Menurut KBBI:
Berbalik belakang, berbalik kafir, membuang iman, berganti menjadi ingkar.

Murtad Menurut Alkitab:
1. I Tim 5:8  tidak bertanggungjawab drngab keluarganya.

2. Ibrani 6:6. Menyalibkan lagi anak Allah dan menghinanya di muka umum.

Artinya kembali bertahan dalam hidup yang lama, tidak mengalami pembaharuan.

3. Ibrani 3:12, Jahat dan tidak percaya.

4. Maz 78:57-58: Menyakiti Hati Tuhan

5. Yesaya 32:6: Menyatakan nenyesatkan tentang Tuhan

6. Yer 3:6: Bersundal dengan Allah lain.

Orang-orang murtad seperti ini akan semakin besar jumlahnya di Akhir Zaman.

Mengapa orang bisa Murtad?
1. Filipi 1:12. Tidak mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar.

Waktu Tuhan ampuni dosa dan kesalahannya, orang itu mendapat jaminan keselamatan dari Tuhannya. Tapi orang ini tidak mengerjakan keselamatannya. Orang yang seperti ini bisa murtad.

Apa yang dimaksud takut dan gentar itu? Takut dan gentar artinya rasa hormat.

Mengapa ia tidak mampu mengerjakan keselamatannya dengan takut dan gentar, dengan rasa hormat?

a. Karena Uang dan Harta. I Tim.6:10
b. Karena pekerjaan, jabatan, Karir.
c. Karena pasangan hidup.
d. Karena Lingkungan.

2. I Tim.4:1. Tidak tegas dengan pengajaran firman Tuhan.
Hari-hari ini banyak sekali ajaran-ajaran yang menyesatkan. Apa lagi sekarang di ibadah online ini ada dampak buruknya, dimana semua pengajaran kita terima semuanya. Ketika datang ajaran dari roh-roh penyesat, dari setan-setan lalu diterima, dan akhirnya dia tinggalkan Tuhannya.

3. Mat.24:9-10. Karena pencobaan, penindasan atau penganiayaan.

4. Sakit hati, kepahitan ada dalam hidupnya. Dengan Tuhan, sesama (sdr. seiman dlm Tuhan). Ibrani 12:15, Ef.4:32-32.

Bagaimana supaya tidak Murtad?
1. Mat.13:20. Kita harus memiliki tanah hati yang baik jangan tanah hati yang berbatu-batu (hatinya keras, tidak mau menerima nasehat orang lain, nasehat firman Tuhan).

2. Efesus 4:13-15. Harus menjadi orang Kristen yang dewasa.
Orang Kristen yang memiliki prinsip yang teguh.

3. Roma 8:35-19. Tinggal dalam Kasih Kristus

4. 2 Tim.4:7. Kita harus menjadi orang yang selalu merindukan kedatangan Yesus yang kedua kali.

Apakah Murtad tidak bisa diampuni?
Baca dan pelajari ayat2 berikut ini.

- Mat. 10:32-33
-