Pdt. Samuel Karundeng
Minggu, 24 April 2022
ORANG YANG DEWASA ROHANI
Kita dapat melihat seseorang dewasa rohani dari dalam kehidupannya atau apa yang dimiliki dalam hidupnya.
1. Mereka memiliki kerendahan hati.
Yohanes 3:30 (TB) Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Apakah rendah hati itu? Tidak memandang rendah orang lain, tidak angkuh, tidak sombong.
Kerendahan hati Merupakan sikap yang dapat ditunjukkan melalui kesadaran bahwa manusia adalah makhluk fana yang penuh keterbatasan yang bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Orang yang rendah hati adalah orang tahu kekurangan dan kelebihan dirinya tanpa pernah meremehkan orang lain.
Contoh orang yang rendah hati dalam Alkitab:
1. Yesus. Yohanes 13:12-15.
Apa yang dilakukan Yesus dalam ayat ini kelihatannya tidak wajar sebab ia guru dan Tuhan. Apa yang Yesus lakukan? Adalah membasuh kaki murid-muridNya lalu menyekanya. Ia ambil baskom dan air lalu membasuh kaki murid-muridNya, dan sesudah itu Ia menyekanya. Apa tujuan Yesus melakukan ini? Yesus sedang memberi contoh / keteladanan tentang kerendahan hati kepada murid-muridNya agar mereka saling menghargai satu dengan yang lain. "Lakukanlah seperti apa yang Aku lakukan".
Filipi 2:5-11.
Allah sangat meninggikan Yesus dan mengaruniakan nama diatas segala nama.
Mengapa?
a. Ay.6. Tidak menganggap kesetaraan Allah itu sebagai milik yang harus di pertahankan.
b. Ay.7. Mengosongkan diri, ambil rupa seorang hamba dan menjadi manusia.
c. Ay.8. Ia telah merendahkan diriNya sampai mati di kayu salib (cara yang terkutuk).
Artinya, Tuhan akan meninggikan orang yang rendah hati.
2. Rasul Paulus. Filipi 1:1.
- Rasul Paulus menyebut dirinya sebagai hamba (budak) Yesus Kristus. Ia menyebut dirinya sebagai hamba karena dia melayani Tuhannya dengan taat walau dalam keadaan apapun. Paulus bisa saja menyebut dirinya sebagai pendiri Jemaat Filipi, tapi Paulus lebih menyebut dirinya hamba, karena Rasul Paulus tidak suka membanggakan dirinya, tapi membanggakan Tuhannya yang sudah membuat dirinya menjadi besar.
- Dari Paulus dan Timotius. Rasul Paulus mensejajarkan dirinya dengan Timotius. Timotius adalah juru tulis Rasul Paulus. Dilihat dari segi kerohanian, kepintaran, usia, Paulus lebih jauh unggul dibanding Timotius, tapi Paulus menghargai Timotius sebagai rekan kerjanya.
Matius 20:28 (TB) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
2. Mengasihi Sesama.
1 Yohanes 4:7-8 (TB) Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
Apakah mengasihi sesama itu?
Memperlakukan orang lain sama seperti Tuhan memperlakukannya, memandang orang lain sama seperti Tuhan memandangnya.
Mengapa kita harus mengasihi? Karena kasih adalah hakekat Tuhan itu sendiri.
Cara mengasihi sesama? Seperti kita mengasihi diri kita sendiri.
Matius 22:37-39 (TB) Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Perhatikan cerita Lukas 10:29-37.
3. Berdoa Syafaat bagi orang lain.
Syafaat adalah datang dihadapan Tuhan dengan tujuan menggantikan posisi seseorang yang sudah jauh dari Tuhan atau hidup tanpa Tuhan.
1 Yohanes 2:1 (TB) Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.