Khotbah Minggu, 18 Agustus 2019
Pdt. Marto Hosea - Bekasi
Kisah Para Rasul 19 : 1 – 3
Sidang Jemaat di Efesus adalah Jemaat perintisan Apolos yang di rintis oleh Apolos ketika Apolos baru percaya.
Apolos mengajarkan Kristologi yaitu pengajaran tentang Allah / Yesus (Kis 18:24) tetapi tidak mengajar tentang Roh Kudus. Ketika Paulus menginjil ke Efesus, ia bertanya kepada mereka tentang Roh Kudus, mereka menjawab “Belum pernah mendengar tentang Roh Kudus”
Paulus bertanya “Sudahkan kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya ?”
Paulus bertanya demikian supaya sidang jemaat Efesus penuh dengan Roh Kudus, karena Roh Kudus sangat penting dalam kehidupan kekristenan. Setiap orang yang dipimpin oleh Roh Allah disebut anak anak Allah.
Kisah Para Rasul adalah permulaan gereja mula mula yang diawali oleh 12 murid Yesus.
Ketika Saulus melakukan perjalanan ke Damsyik dan ingin membunuh orang orang percaya yang ada di kota tsb, ia bertemu dengan Tuhan dalam cahaya sehingga mengalami kebutaan, Saulus pun menjadi percaya Yesus dan melakukan penginjilan (namanya menjadi Paulus). Kisah Para Rasul Pasal 9 :1-31
Dalam pelayanan nya, Paulus mengalami banyak kesulitan dan aniaya tetapi Paulus dapat bertahan karena Roh Kudus yang menguatkan.
Orang kristen tanpa Roh Kudus tidak akan mampu menghadapi tantangan hidup, tidak dapat membedakan manakah kehendak Allah : apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna (Roma 12:2)
Roh Kudus memiliki peranan yaitu : menolong, menghibur, merubah seseorang, memberi hidup (Kej 2:7), memberi hikmat.
Orang kristen yang tidak penuh dengan Roh Kudus akan menjadi Kristen patung, tidak merespon Firman Tuhan. (Mazmur 115 : 4 – 7)
Dalam melayani Tuhan harus mengandalkan Tuhan dan dibaptis/penuh dengan Roh Kudus karena Roh Kudus mengurapi, selalu menguatkan dan memampukan kita bertahan menghadapi tantangan apapun di dalam kehidupan sehari hari maupun dalam pelayanan.